Kamis

SURAT TERAKHIR UNTUK KAKANDA SUTAN “LEGISLATIF” RAJO ALAM

Padang Maret 2009
Yth Kakanda Sutan “Legislatif” Rajo Alam
Di Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb kakanda,bagaimana kabar kakanda sekarang?adinda mengharapkan kakanda dalam keadaan sehat dan tidak menderita penyakit “mahal” seperti stroke,jantung maupun ginjal karena kakanda harus tahu bahwa untuk berobat itu mahal untuk sekarang ini makanya teman-teman adinda lebih memilih pergi ke tempat ananda “Ponari” karena katanya berobat kesana cukup murah dan cepat.Adinda juga mendoakan kakanda senantiasa dalam lindunganNYA

Kakanda telah lama rasanya adinda tidak bersua dengan kakanda,kurang lebih lima tahun kiranya,adinda ingat waktu kita terakhir berjumpa,waktu itu kakanda masih terlihat lugu,memakai baju kemeja yang kita beli dari hasil keringat kita sebagai “pahlawan tanda jasa” honorer di sebuah madrasah di kota kelahiran kita,di padu dengan celana hasil pinjaman guru senior di tempat kita mengajar, kakanda pergi ke tempat kakanda bekerja sekarang.Tapi tentunya saat ini kakanda tidak akan mengenakan pakaian tersebut karena konon katanya gaji perbulan tempat kakanda bekerja sangat besar bisa melebihi gaji “pak umar bakri” yang harus berkuli selama belasan tahun,belum lagi bonus “tak terduga” yang kakanda dapatkan....dengan gaji sebesar itu kakanda sekarang pastinya telah mengenakan pakaian yang “dasyat”…ahh,adinda sangat bangga.



Kakanda apa kakanda masih ingat,waktu kakanda sangat sedih ketika si buyuang “kamanakan” kakanda yang masih belasan tahun harus meregang nyawa karena narkoba,dan kakanda berjanji di depan adinda untuk memberantas itu dan akan melenyapkannya dari “nagari” kita ini,tapi sekarang justru teman tempat kakanda bekerja yang melakukannya,teman kakanda tertangkap tangan membawa barang haram itu….ahh adinda sangat sedih (semoga kakanda tidak melakukan itu)

Dulu Kakanda juga sangat benci akan kemaksiatan,adinda ingat waktu kakanda bersama warga kampung dengan penuh semangat mengusir “Om hartono prapanca” karena dia ingin membuka Swalayan “Dolly” terselubung di kampung kita,kakanda bahkan siap bersimbah darah jika rencana itu jadi dilaksanakan.tapi sekarang justru teman tempat kakanda bekerja melakukannya,teman kakanda terjaring razia pekat dan kedapatan sedang asyik bermain kuda-kudaan dipanti pijat….ahhh adinda sangat sedih (semoga kakanda tidak melakukan itu)

Oh ya kakanda,apa kakanda ingat dengan Mak etek “Edi tansil”,mandor kita waktu kita bekerja sebagai kuli bangunan dulu,adinda masih ingat bagaimana kakanda sangat marah karena gaji kita selalu telat dan selalu berkurang karena banyaknya potongan padahal jurangan kita Angku “Abdul latief” memberi upah besar,kakanda menduga mak etek “Edi Tansil” korupsi dan mengelapkan upah kita…dan dengan berani kakanda “memerangi” mak etek “edi tansil” yang waktu itu sangat ditakuti.Tapi sekarang justru teman-teman tempat kakanda bekerja yang melakukannya,dengan semangat kebersamaan dan kegotong-royongan mereka “menyimpan” uang yang harusnya milik rakyat akibatnya kakanda pasti tahu karena ulah teman-teman kakanda itu rakyat makin menderita……ahh kakanda adinda sangat sedih (semoga kakanda tidak melakukannya)

Adinda juga sempat melihat wajah Kakanda dan teman Kakanda terpajang di setiap sudut kota,dengan senyuman dan tatapan yang menyiratkan semangat dan keberanian,teman kakanda mengiginkan Adinda untuk memilih kakanda agar nasib teman-teman adinda berubah...janji yang sama waktu lima tahun yang lalu

Kakanda harus tahu walaupun ini sebenarnya rahasia,dulu lima tahun yang lalu dengan mengucapkan basmallah adinda dan teman-teman adinda memilih teman-teman kakanda itu untuk memperjuangan nasib kami “mambangkikkan batang tarandam”,tapi kepercayaan yang kami berikan disia-siakan oleh teman kakanda,dengan prilaku yang memuakkan dan memalukan kami tidak bisa ditipu dua kali, dengan janji basi itu cukuplah sekali kami dibodohi

Kakanda dengan surat yang adinda tuliskan ini,adinda tidak berharap terlalu banyak,mungkin saja kakanda akan mengacuhkan nya atau mungkin menganggap ini sampah,tapi satu hal yg kakanda ingat, surat ini adinda tulisan karena rasa cinta dan peduli adinda kepada kakanda dan negeri ini

Sekian dulu surat ini kakanda,malam makin larut adinda harus pergi ke tempat tidur adinda yang menyatu dengan alam dan selalu berpindah-pindah ini mungkin ini surat terakhir adinda kepada kakanda,jika kakanda ingin membalas surat ini jangan lupa menyisipkan prangko balasan karena kakanda pasti tahu mahalnya biaya sekarang akhir kata selamat Berjuang kepada Kakanda dan teman-teman Kakanda April mendatang,semoga dengan membaca surat adinda ini memberi pencerahan ditempat kantor kakanda bekerja


Wassalam Adinda




Wong Cilik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar