Sabtu

SERUPA TAPI TAK SAMA

aku merasakan bahwa ketidakadilan dinegeri ini dapat dirasakan dalam dimensi yang berbeda

Serupa tapi tak sama,ungkapan yang pantas untuk kejadian yang terjadi di tempat kerjaku.Beberapa hari yang lalu ruangan tempat kerjaku dimasuki “maling” yang membuatku kehilangan beberapa barang.Secara materi kerugiannya tidaklah terlalu besar karena “simaling” hanya membawa 2 unit harddisk dengan kapasitas 5 giga

Ruangan tempatku bekerja merupakan tempat mahasiswa melaksanakan kegiatan pratikum dan Alat pratikumnya hanya cocok dengan computer yang hanya memakai slot isa,dengan spesifikasi yang rendah


Akan tetapi kejadian ini telah terulang sebanyak 3 kali,dengan situasi dan kondisi yang sama,waktu kejadiannya selalu waktu libur kantor (sabtu dan minggu),pintu dan jendela dalam keadaan tertutup dan terkunci dan barang yang diambil si “maling” adalah barang dengan nilai ekonomis yang tidak terlalu tinggi menurutku

Baiklah akan kuceritakan 2 kejadian sebelumnya:
Kejadian yang pertama sekitar tahun 2007 sekitar bulan agustus,kami dikejutkan dengan hilangnya barang di 3 labor sekaligus (termasuk laborku) barang yang hilang antara lain laptop,harddisk,LCD 17 inchi dan LCD proyektor.kejadian ini membuatku harus bolak-balik ke kantor “polisi” dan harus duduk manis menjawab beberapa pertanyaan yang diketik dengan teknik sebelas jari,bukan hanya itu saja aku dibujuk untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah aku lakukan (aku baru mengerti kenapa syech puji sampai shock dibuatnya..wkwkwkwk),temanku yang juga ikut terpanggil juga merasakan hal yang sama dia dibujuk untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah dia lakukan
Tapi seperti yang kami duga,kasus ini hilang begitu saja tidak tahu kabar beritanya dan kamipun harus menanggung beban sebagai “saksi” kemalingan



Kejadian yang kedua sekitar tahun 2008,kejadian yang sangat mengelikan menurutku,waktu itu monitor LCD 17 inchi di ruangan bengkel (didepan ruangganku) hilang bin raib,kejadian ini langsung dilaporkan oleh kepala bengkel ke bagian keamanan tempatku bekerja dan langsung ditanggapi oleh kepala keamanan alias kepala satpam

loh pak kok bisa hilang,apa ruanggan bapak terkunci??,ini tak bisa dibiarkan pak,pelakunya pasti orang dalam” (tanggapan kepala satpam ehh kepala keamanan)


“Pasti orang dalam”,kata-kata yang sangat menusuk menurutku tanpa bukti yang ada si kepala satpam langsung mengeluarkan statement yang hanya dikeluarkan oleh ki joko bodoh,mama loreng,ponari sweat beserta teman-temannya yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan tapi mempunyai ilmu “anuragan”.

Untunglah kepala bengkel tersebut masih berpikiran jernih,dan dia menyarankan agar peristiwa ini dilaporkan saja ke polisi agar permasalahan dapat diselesaikan,sikepala satpam berjanji akan mendatangkan polisi segera mungkin, akan tetapi polisi tak kunjung datang,dan kepala bengkel pun kembali menanyakan ke kepala satpam dan dengan intonasi suara tinggi karena jengkel

gimana pak,hari hampir sore tapi kok polisi tak datang juga??jika bapak tidak sanggup biar saya datangkan teman saya buser di poltabes biar diusut semua kejadian


Mendengar suara yang bersifat mengancam si kepala satpam berusaha menenangkan dan kembali berjanji untuk mendatangkan polisi,dan sekali lagi “kamipun menunggu”

Tapi beberapa jam kemudian seorang teman dengan tergopoh-gopoh berlari dan memberitakan bahwasanya barang tersebut telah ditemukan dan di”amankan” oleh kepala satpam tersebut lho kok bisa ya??begini ceritanya versi si kepala satpam lho:

Sebenarnya LCD itu saya yang ambil dari ruangan tersebut dikarenakan saya “mendapat laporan” bahwa diruangan tersebut adanya kilatan cahaya yang nampak dari luar dan berasal dari LCD tersebut,dengan alasan keamanan saya mengamankan LCD tersebut sekaligus memberi “pelajaran” agar siempunya ruangan lebih teliti dan berhati-hati,saya mengambil barang tersebut melalui kaca jendela dan tidak memasuki ruangan tersebut karena saya tidak memiliki kuncinya”


Memberi pelajaran “katanya”,pelajaran yang membuat kami hampir menjadi tertuduh,membuat kami saling mencurigai,membuat kami tidak nyaman dengan kejadian ini..ahhh santai sekali bapak berbicara.
Kami tidak bisa menerima ini kejadian ini harus diusut sampai tuntas,bersihkan nama kami sebagai “saksi pencurian” kami hanya buruh negara dengan pangkat rendah jangan korbankan kami.tapi seperti yang kami duga sebelumnya permasalahan diselesaikan secara lembaga dengan alasan untuk menjaga nama institusi dan menjaga citra institusi yang katanya “terbaik” akibatnya sikepala satpam ehh sikepala keamanan pun selamat dan kamipun masih tetap menyandang status “saksi pencurian”

Dan terakhir kejadian beberapa hari yang lalu,senin 16 maret 2009,kali ini korbannya adalah 3 labor tempat kejadian yang pertama,sekali lagi kejadian ini telah dilaporkan kekepala satpam yang “diselamatkan “ itu dan lagi-lagi statement orang dalam dikumandangkan..(ahh pak sudahlah saya muak dengan ucapanmu!!),untunglah kepala bagian kami sangat bijak dengan cepat kejadian ini langsung dilaporkan ke pihak kepolisian dan sekali lagi aku menunggu panggilan sebagai “saksi pencurian” kejadian berulang serupa tapi tak sama




Tidak ada komentar:

Posting Komentar