Sabtu sore,karena tidak ada kegiatan perkuliahan aku hanya beristirahat dirumah sambil menunggu telepon dari teman untuk mengajak ke acara kawinan temanku…dengan malas aku melihat acara televisi,kutukar tiap chanel sambil berharap ada siaran yang mengasyikan dan berkualitas…ahh materi acaranya nya sama semua dari sinetron,ajang pencarian bakat,kuliner,acara gossip artis sampai reality show yang dikemas demikian rupa
Akhirnya pilihanku jatuh pada siaran olahraga,pertandingan sepakbola negeriku tercinta “Indonesia” namanya “ISL” (Indonesia super league) kalau diartikan dalam bahasa sumpah pemuda “LIGA SUPER INDONESIA”.kalau mendengar nama “super” dalam pikiran “kemenakanku” yang berumur 4 tahun adalah orang hebat yang tiada tandingannya pokoke hebat tenann!!! .Tapi jangan tanya jalan pertandingannya persis seperti sinetron yang ditonton ibuku dari jam 8-10 malam yang pemutarannya sampe “session 3”,berjalan lamban,penuh intrik dan endingnya mudah ditebak.
Aku jadi ingat isi koran yang dibeli abangku kemaren,yang memuat tentang keinginan bangsaku untuk menjadi “home master”(tuan rumah hehehe..hehehe) piala dunia 2018..alahhh gedubraakkkk!!!waduhh kenapa bangsaku ini??sinetron apalagi yang dibuatnya??siapa sutradaranya??
bukannya aku pesimis atau apatis tapi dengan keadaan negeri seperti ini mbok ya pikir-pikir dulu pakk,liat keadaan saudara kita dibelahan negeriku sebelah timur dimana masih adanya anak-anak busung lapar,liat juga negeri kita sebelah barat dimana masih banyak anak-anak putus sekolah dan kelaparan.
Aku jadi heran dengan negeriku ini apa yang ada dibenak mereka yang katanya kaum intelektual,terpelajar dan entah istilah apalagi namanya mengeluarkan ide “super” gila ini…menjadi tuan rumah piala dunia bukan sekedar kesiapan materi atau infrastruktur semata (kata bung ian situmorang) tapi sudah siapkah pemain negeri ini memainkan sepakbola zaman “modern” karena sepakbola negeri ini adalah pengabungan seni bela diri dan sekolah teater ,penuh intrik dan sandiwara jauh dari semboyan bapak-bapak yang ada di FIFA sana yang menganut paham “FAIR PLAY”
Belum lagi yang katanya bos sepakbola negeri kita ini pernah ternjangkit penyakit “KORUPSI”, penyakit paling berbahaya di negeri ini yang belum ada obatnya..penyakit nista yang membawa negeri ini ke jurang kehancuran ,tak terbayangkan bagaimana jika misi “super gila ini” terjadi,berapa container uang negara yang akan dirugikan!!!!
Disaat asyiik lagi mikirin misi “super gila ini” tiba-tiba handphoneku berbunyi, terdengar suara yang tidak asyiik banget didengar dan memekakkan telinga “oi yuang ndak jadi pai baralek ”(hoii jadi nggak pergi ke pernikahhan),”iyo” aku mengiyakan
Sambil mematikan televisi aku bergegas untuk pergi dan bersyukur dalam hati karena temanku menyelamatkanku dari pikiran yang “super gila ini”.
“maju terus sepakbola Indonesia”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar